BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hubungan
narkoba dengan generasi muda dewasa ini amat erat. Artinya amat banyak kasus
kecanduan dan pengedaran narkoba yang di dalamnya terlibat generasi muda,
khususnya remaja sekolah dan luar sekolah (putus sekolah). Menurut perhitungan
pada pakar dan pers ada sekitar 4 juta orang yang terlibat narkoba. Bahkan
narkoba sudah memasuki sekolah-sekolah. Jenis narkoba yang sering ditemukan
adalah pil nipan dan daun ganja.
Makalah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Remaja ini kami tujukan kepada para remaja
dan pelajar ataupun pada khalayak ramai yang membaca makalah ini agar bisa
mengerti tentang bagaimana bahaya narkoba yang bisa membuat kita lalai dalam
hal apapun. Harapan kami semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisa
membantu dan menambah wawasan anda tentang pengertian dan bahaya narkoba itu
sendiri
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
memberikan informasi yang benar tentang narkoba ?
2. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan para
generasi muda menggunakan narkoba?
3. Bagaimana upaya penanggulangan terhadap
bahaya narkoba pada remaja?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini
dilakukan untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai:
1. Informasi-informasi
yang benar tentang narkoba
2. Peran orang tua
dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba
3. Upaya dalam
pencegahan narkoba
4. Peran dan tanggung
jawab remaja.
BAB II
PERMASALAHAN
A. Arti Definisi & Pengertian Narkoba
Narkoba adalah zat
kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana
hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan,
diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya. Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila
masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak
sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa
dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk
penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU
No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Penyalahgunaan narkoba adalah suatu pemakaian non medical atau ilegal barang
haram yang dinamakan narkotik dan obat-obatan adiktif yang dapat merusak
kesehatan dan kehidupan produktif manusia pemakainya. Berbagai jenis narkoba
yang mungkin disalahgunakan adalah tembakau, alkohol, obat-obat terlarang dan
zat yang dapat memberikan keracunan, misalnya yang diisap dari asapnya.
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan zat narkoba, jika
dihentikan maka si pemakai akan sakaw. Penyalahgunaan atau kebergantungan
narkoba perlu melakukan berbagai pendekatan. Terutama bidang psikiatri,
psikologi, dan konseling. Jika terjadi kebergantungan narkoba maka bidang yang
paling bertanggung jawab adalah psikiatri, karena akan terjadi gangguan mental
dan perilaku yang disebabkan zat narkoba mengganggu sinyal penghantar syaraf
yang disebut system neurotransmitter didalam susunan syaraf sentral (otak).
Gangguan neurotransmitter ini akan mengganggu :
1)
fungsi kogitif (daya pikir dan memori),
2)
fungsi afektif (perasaan dan mood),
3)
psikomotorik (perilaku gerak),
4)
komplikasi medik terhadap fisik seperti kelainan paru-paru, lever, jantung,
ginjal, pancreas dan gangguan fisik lainnya.
Dadang hawari menjelaskan bahwa selain mengganggu jiwa, zat
narkoba juga merusak organ fisik seperti lever, otak, paru, janin, pankreas,
pencernaan, otot, endokrin dan libido. Zat tersebut juga mengganggu nutrisi,
metabolisme tubuh, dan menimbulkan inveksi virus. Jika putus dari narkoba si
pemakai akan mengalami sakaw. Pada peristiwa ini timbul gejala seperti air mata
berlebihan (lakrimasi), cairan hidung berlebihan (rhinorea), puril mata
melebar, keringat berlebihan, mual, muntah, diare, bulu kuduk beriri, menguap,
tekanan darah naik, jantung berdebar, insomnia, agresif.
B. Jenis-jenis/golongan Narkoba
Narkoba dapat
digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1)
Narkotlka – untuk menurunkan kesadaran atau rasa.
2)
Pslkotropika – mempengaruhi psikis dan pengaruh selektif susunan syaraf pusat
otak
3)
Obat atau zat berbahaya
Dari segi efek dan
dampak yang ditimbulkan pada para pemakai narkoba dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) golongan /jenis:
1)
Upper Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi aktif seperti
sabusabu, ekstasi dan amfetamin.
2)
Downer Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang memakai
jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang menenangkan / sedatif
seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
3)
Halusinogen Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih menonjol sifat
racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.
Adapun jenis-jenis
narkoba lain antara lain :
1. PSIKOTROPIKA
Zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas
otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku,
disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara
berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta
mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya. Pemakaian
Psikotropika dalam jangka panjang tanpa pengawasan dan pembatasan medis bisa
menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan
namun juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun
psikis si pemakai bahkan menimbulkan kematian.
2. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
► Menimbulkan euforia.
► Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
► Kebingungan (konfusi).
► Berkeringat.
► Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
► Gelisah dan perubahan suasana hati.
► Mulut kering dan warna muka berubah
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
► Menimbulkan euforia.
► Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
► Kebingungan (konfusi).
► Berkeringat.
► Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
► Gelisah dan perubahan suasana hati.
► Mulut kering dan warna muka berubah
3. HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan
yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan
seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia).
Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
► Denyut nadi melambat.
► Tekanan darah menurun.
► Otot-otot menjadi lemas/relaks.
► Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
► Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
► Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
► Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
► Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
► Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual
► Denyut nadi melambat.
► Tekanan darah menurun.
► Otot-otot menjadi lemas/relaks.
► Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
► Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
► Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
► Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
► Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
► Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual
4. OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
► Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
► Menimbulkan semangat
► Merasa waktu berjalan lambat.
► Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
► Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
► Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
► Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
► Menimbulkan semangat
► Merasa waktu berjalan lambat.
► Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
► Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
► Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
5. ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Obat adalah zat yang mengubah cara kerja tubuh dan pikiran. Alkohol adalah minuman yang mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Alkohol merupakan depresan yang memperlambat kegiatan bagian-bagian otak dan sistem syaraf. Minuman beralkohol mengandung zat ethanol. Warna dan rasanya bermacam-macam tergantung bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya.
Beragam jenis minuman beralkohol: bir, anggur, brandy, arak, whisky, berem dll.
Pengaruh alkohol terhadap tiap orang berbeda-beda dan tergantung pada:
• Kecepatan dan jumlah alkohol diminum.
• Berat dan ukuran badan.
• Baik/buruknya fungsi hati.
• Keadaan lambung (kosong atau berisi).
• Umur dan jenis kelamin
• Dikonsumsi dengan obat lain/tidak.
Pengaruh langsung minum alkohol
• Relaksasi/rasa santai.
• Hilangnya pengendalian diri.
• Gerakan tubuh tidak terkoordinasi.
• Pandangan kabur.
• Berbicara tidak jelas.
• Mabuk dan muntah-muntah.
• Hilang kesadaran.
Pada umumnya alkohol :
• Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
• Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
• Merasa senang dan banyak tertawa.
• Menimbulkan kebingungan.
• Tidak mampu berjalan.
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Obat adalah zat yang mengubah cara kerja tubuh dan pikiran. Alkohol adalah minuman yang mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Alkohol merupakan depresan yang memperlambat kegiatan bagian-bagian otak dan sistem syaraf. Minuman beralkohol mengandung zat ethanol. Warna dan rasanya bermacam-macam tergantung bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya.
Beragam jenis minuman beralkohol: bir, anggur, brandy, arak, whisky, berem dll.
Pengaruh alkohol terhadap tiap orang berbeda-beda dan tergantung pada:
• Kecepatan dan jumlah alkohol diminum.
• Berat dan ukuran badan.
• Baik/buruknya fungsi hati.
• Keadaan lambung (kosong atau berisi).
• Umur dan jenis kelamin
• Dikonsumsi dengan obat lain/tidak.
Pengaruh langsung minum alkohol
• Relaksasi/rasa santai.
• Hilangnya pengendalian diri.
• Gerakan tubuh tidak terkoordinasi.
• Pandangan kabur.
• Berbicara tidak jelas.
• Mabuk dan muntah-muntah.
• Hilang kesadaran.
Pada umumnya alkohol :
• Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
• Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
• Merasa senang dan banyak tertawa.
• Menimbulkan kebingungan.
• Tidak mampu berjalan.
6. ECSTASY
Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA). Senyawa ini ditemukan dan mulai dibuat di penghujung akhir abad lalu. Pada kurun waktu tahun 1950-an, industri militer Amerika Serikat mengalami kegagalan didalam percobaan penggunaan MDMA sebagai serum kebenaran. Setelah periode itu, MDMA dipakai oleh para dokter ahli jiwa. XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar).
Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA). Senyawa ini ditemukan dan mulai dibuat di penghujung akhir abad lalu. Pada kurun waktu tahun 1950-an, industri militer Amerika Serikat mengalami kegagalan didalam percobaan penggunaan MDMA sebagai serum kebenaran. Setelah periode itu, MDMA dipakai oleh para dokter ahli jiwa. XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar).
Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik". Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan. Selain itu juga dapat menyebabkan depresi, cemas dalam tidur, kecemasan, paranoia. Ciri fisik : ketegangan otot, mual, pingsan, tekanan darah tinggi. Menyebabkan kerusakan otak karena sel otak rusak diserang oleh obat tersebut yang menimbulkan si pasien agresif, mood, kegiatan seks meningkat, tidur terus, sensitif kena penyakit.
7. AMFETAMIN
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
• Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
• Suhu badan naik/demam.
• Tidak bisa tidur.
• Merasa sangat bergembira (euforia).
• Menimbulkan hasutan (agitasi).
• Banyak bicara (talkativeness).
• Menjadi lebih berani/agresif.
• Kehilangan nafsu makan.
• Mulut kering dan merasa haus.
• Berkeringat.
• Tekanan darah meningkat.
• Mual dan merasa sakit.
• Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
• Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
• Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
• Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
• Suhu badan naik/demam.
• Tidak bisa tidur.
• Merasa sangat bergembira (euforia).
• Menimbulkan hasutan (agitasi).
• Banyak bicara (talkativeness).
• Menjadi lebih berani/agresif.
• Kehilangan nafsu makan.
• Mulut kering dan merasa haus.
• Berkeringat.
• Tekanan darah meningkat.
• Mual dan merasa sakit.
• Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
• Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
• Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium
8. GANJA atau kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
• Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
• Mulut dan tenggorokan kering.
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
• Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
• Mulut dan tenggorokan kering.
• Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
• Sulit mengingat sesuatu kejadian.
• Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
• Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
• Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
• Gangguan kebiasaan tidur.
• Sensitif dan gelisah.
• Berkeringat.
• Berfantasi
• Sulit mengingat sesuatu kejadian.
• Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
• Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
• Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
• Gangguan kebiasaan tidur.
• Sensitif dan gelisah.
• Berkeringat.
• Berfantasi
9. KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
• Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
• Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
• Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
• Timbul masalah kulit.
• Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
• Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
• Merokok kokain merusak paru (emfisema).
• Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
• Paranoid.
• Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
• Gangguan penglihatan (snow light).
• Kebingungan (konfusi)
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
• Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
• Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
• Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
• Timbul masalah kulit.
• Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
• Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
• Merokok kokain merusak paru (emfisema).
• Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
• Paranoid.
• Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
• Gangguan penglihatan (snow light).
• Kebingungan (konfusi)
10. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
• Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
• Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
• Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
• Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
• Diafragma mata melebar dan demam.
• Disorientasi.
• Depresi.
• Pusing
• Panik dan rasa takut berlebihan.
• Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
• Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
• Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
• Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
• Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
• Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
• Diafragma mata melebar dan demam.
• Disorientasi.
• Depresi.
• Pusing
• Panik dan rasa takut berlebihan.
• Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
• Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan
D.
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan
menyangkut teman sebaya, orang tua,dan remaja itu sendiri.Pada mass remaja,
teman sebaya menduduki peran utama ads kehidupan mereka, bahkan menggantikan
peran keluarga/orang tua dalam sosialisasi dan aktivitas waktu Luang dengan
hubungan yang bervariasi dan membuat norms dan sistem nilai yang berbeda.
Faktanya:
1. Pada
masa remaja terjadi jarak fisik dan Psikologis yang cendrung berakibat
penurunan kedekatan emosi,dan kehangatan, bahkan cendrung timbul konflik remaja
denganorang tua.
1. Konflik keluarga membuat remaja
tergantung pads teman sebaya uantuk dukungan emosi.
2. Faktor
Individu
Selain faktor
lingkungan,peran genetik jugs merupakan komponen yang berpengaruh terhadap
penyalahgunaan narkoba, setidaknya untuk beberapa individu. Sederhananya, orang
tua pelaku penyalahgunaan narkoba cendrung menurun kepada anaknya, terlebih
pads ibu yang sedang hamil.Faktor-faktor individu lainnya adalah: Sikap positif
terhadap”minum*quot;. Sifat mudah terpengaruh, kurangnya pemahaman terhadap
agama, pencarian sensasi atau kebutuhan tinggi terhadap “excitment”
2. Faktor Teman Sebaya
Teman sebaya memiliki
pengaruh yang paling dasyat terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
Anak dari keluarga baik-baik, nilai sekolah baik, lingkungan baik cenderung
terlibat narkoba jika teman-temannya menggunakan narkoba.
3. Faktor Sekolah,
Kerja, dan Komunitas
1. Kegagalan
Akademik
1. Komitmen rendah terhadap sekolah :
datang sekolah hanya untuk ketemu teman , merokok, lalu bolos.
2. Transisi sekolah : peralihan j enj ang
sekolah yang berakibat penurunan prestasi memberi andil dalam penyalahgunaan
narkoba.
3. Faktor komunitas biasanya akibat :
komunitas permisif terhadap hukum dan norms, kurang patuh terhadap
aturan,status sosial ekonomi.
II. Bahasa Pengguna
Narkoba
Pengguna narkoba
memiliki emosi yang naik turun dan tidak ragu mumukul orang atau berbicara
kasar terhadap anggota keluarga atau orang yang berada disekitarnya.Dan apabila
ditegur atau dimarahi, maka menunjukan sikap membangkang.
E.
Strategi Pencegahan dan Solusi Penyalahgunaan Narkoba
Pendektesian Terhadap
Anak :
1. Perhatikan perubahan pada diri si
anak (bohong,bolos,bengong bego, dan bodoh)
2. Perhatikan prestasi, aspirasi dan masalh
yang ada di sekolah.
3. Perhatikan kegiatan keagamaan si anak
dan harga diri si anak.
4. Perhatikan perubahan emosi dan hubungan
anak dan orang tua.
5. Pendekatan Psikologis
1. Faktor Individu
* Ciptakan hubungan
akrab dalam keluarga.
* Ciptakan kesadaran
bahwa keberhasilan dan kegagalan merupakan usaha sendiri, orang lain hanya
Fasilitator
* Libatkan secara
intensip si anak terhadap aktivitas keagamaan.
2. Faktor Keluarga
* Ciptakan keharmonisan
dalam keluarga , hilangkan jarak antara orang tua dengan membangun suasana
demokratis.
* Ciptakan komunikasi
yang produktif dan terapkan aturan yang jelas.
3. Faktor Teman Sebaya,
Sekolah dan Lingkungan
* Perhatikan prestasi
belajar anak dan terns memberi semangat.
*Cermati Tatar belakang dan prilaku teman-teman
terdekat si anak.
Faktor
yang dapat mencegah remaja menggunakan narkoba :
- Ikatan yang kuat
di dalam keluarga
- Pengawasan orang tua yang didasarkan pada
aturan tingkah laku yang jelas dan pelibatan orang tua dalam kehidupan
anak/remaja
- Keberhasilan di sekolah
- Ikatan yang kuat di dalam institusi
pro-sosial seperti keluarga, sekolah, dan organisasi-organisasi keagamaan.
- Menerima norma kebiasaan tentang larangan
penggunaan narkoba.
- Keluarga harus dapat menciptakan
komunikasi yang lebih baik
- Disiplin, tegas dan konsisten dengan
aturan yang dibuat
- Berperan aktif dalam kehidupan anak-anak
- Memonitor aktivitas mereka
- Mengetahui dengan siapa anak/remaja
bergaul
- Mengerti masalah dan apa yang menjadi
perhatian mereka
- Orang tua harus menjadi panutan
- Orang tua menjadi teman diskusi
- Orang tua menjadi tempat bertanya
- Mampu mengembangkan tradisi keluarga dan
nilai-nilai keagamaan
- Menggali potensi anak untuk dikembangkan
melalui berbagai macam kegiatan.
Solusi yang dapat dilakukan ketika ada anggota keluarga yang
menggunakan narkoba :
- Berusaha tenang, kendalikan emosi, jangan marah dan
tersinggung
- Jangan tunda masalah, hadapi kenyataan, adakan dialog
terbuka dengan anak
- Dengarkan anak, beri dorongan non verbal. Jangan memberi
ceramah/nasehat berlebih
- Hargai kejujuran
- Jujur terhadap diri sendiri, jangan merasa benar sendiri
- Tingkatkan hubungan dalam keluarga, rencanakan membuat
kegiatan bersama-sama keluarga
- Cari pertolongan, cari bantuan pihak ketiga yang paham
dalam menangani narkoba atau tenaga profesional, puskesmas, rumah sakit,
panti/tempat rehabilitasi.
- Pendekatan kepada orang tua teman anak pemakai narkoba,
ungkapkan dengan hati-hati dan ajak mereka bekerja sama menghadapi masalah
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Masalah
pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab kita semua.
Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam
tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering
menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada kesadaran,
pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam
lambung, lalu pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam
pembuluh darah melalui hudung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung
masuk ke darah. Darah membawa zat itu ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali
tubuh. Jika kerja berubah, seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh.
Kepedulian
adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai manusia sosial
yang berbudaya. Setiap kita adalah nasihat bagi orang lain, dan begitupula
sebaliknya. Kita semua mengakui bahwa setiap orang tidak ada yang
mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu dengan sikap kepedulian itu akan
membentuk kesempurnaan dengan cara saling melengkapi satu sama lain.
Melalui
sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja,
keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap
kepedulian ini, maka motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari
mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam kasus pemakaian
obat-obat terlarang.
Pada
tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh
karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam
sosialisasi. Guna mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia
Narkoba, maka campur tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan
penting di sini. Karena baik atau buruknya perilaku anak sangat bergantung
bagaimana orang tua menjadi teladan bagi putra-putrinya
SARAN
Di masyarakat ada 2 tipe
dalam mengasingkan pecandu, pertama orang yang tidak tahu dan orang yang tidak
tahu serta tidak mau peduli. Maka dari itu janganlah kita menjauhi para pecandu
narkoba karena itu akan membuat pecandu terjerumus lebih dalam karena merasa
kurang perhatian. Bagi para masyarakat jangan berfikir negatif tentang pecandu
narkoba, tetapi kita harus memberikan perhatian lebih sehingga para pecandu
tidak merasa diasingkan dan terbuang.
Bagi para pecandu coba
bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat) untuk mendapatkan
respons yang baik. Jangan berfikir “YOU CAN SOLVE THEM BY YOURSELF” dan jangan
takut untuk menuju perubahan. Intinya “DON’T BE AFFRAID TO SPEAK UP !!”.